![]() |
Standard |
Standar Sosial: ukuran untuk memiliki, meneliti, dan memilih sikap yang sebaik-baiknya untuk dipergunakan.
Dengan demikian standar kehidupan secara pribadi menentukan bagaimana kita berpikir, berucap dan bertindak. Standar kehidupan kita secara pribadi dalam menyikapi segala sesuatu pun juga sangat menentukan siapa diri kita dimata kita sendiri, di mata orang lain bahkan di mata Tuhan.
Standar menentukan hasil. Standar yang tinggi dari seseorang akan sangat memuaskan bagi orang lain yang menikmati hasilnya, karena hasil pekerjaan yang diberikan hampir/nyaris sempurna. Suatu misal dalam pekerjaan, selain konsumen merasa puas dengan pelayanannya yang terbaik, bos pun juga pasti akan suka dengan hasil kerjanya yang terbaik. Berhungan dengan prosesnya dalam bekerja standar yang tinggi pun pastilah tidak mudah juga untuk dilakukan, karena akan berbenturan dengan orang-orang di sekitarnya, apalagi jika orang-orang disekitarnya tersebut memiliki standar yang rendah.
Standar yang tinggi memiliki kualitas dan integritas yang tinggi. Saat standar kerja yang tinggi dari seseorang itu bertemu dengan standar-standar yang rendah dari orang lain (orang yang integritasnya rendah, bekerja asal-asalan tapi ingin gaji besar, curang, malas-malasan, tidak punya inisiatif kerja, tidak kreatif, dll), maka akan banyak terjadi perselisihan, orang-orang yang punya standar rendah pasti akan merasa terusik atau bahkan merasa ditekan, dan ujung-ujungnya mereka akan memusuhi orang-orang yang berstandar tinggi tersebut. Tapi percayalah sesuatu yang baik dan benar pasti akan selalu menang bagai cahaya yang mengalahkan kegelapan.
Dunia berkembang dengan begitu pesatnya. Sesuatu yang murni, bernilai dan berkualitas tinggi pasti yang akan bisa bertahan dan tak lekang oleh waktu. Namun sesuatu yang biasa, palsu dan yang bernilai serta berkualitas rendah pasti akan segera hancur. Sebuah proses tidak akan pernah membohongi hasil.
Firman Tuhan begitu jelas menjelaskan bahwa kita harus punya standar yang sangat tinggi, seperti dalam Filp. 4:8, Luk. 16:10 dan Kol. 3:23. Tuhan adalah Pribadi yang maha agung, maha mulia, kudus serta maha kuasa, maka Dia layak menerima segala yang terbaik. Jadi, lakukanlah segala sesuatu dengan standar yang tinggi, standar dan terbaik seperti untuk Tuhan. Jangan lagi manja, malas-malasan, melakukan segala sesuatu tidak tulus, mengeluh dan tidak besukacita, dll. Ingalah betapa diri kita diciptakan serupa dan segambar dengan Allah, yang tentunya terdapat juga kekuatan dan kapasitas-kapasitas yang dahsyat dari Allah ada juga dalam diri kita. Sadarilah kenyataan ini. Jangan sia-siakan lagi waktu dan segala kemampuan yang dahsyat dari Tuhan yang sudah ada dalam diri kita. Jangan sampai kita mati namun hidup kita belum berdampak dan menjadi dahsyat bagi kehidupan, bagi kemuliaan Allah kita.
Lepaskanlah diri kita dari segala intimidasi dan pikiran-pikiran yang negatif lainnya yang hanya akan melemahkan kita (Filp. 4:8). Percayalah bahwa diri kita sangat berharga di mata Tuhan, Dia telah menebus kita dan kita telah diselamatkan, bahkan kita pun juga ada dalam penyertaan kuasa dan kasih dari Roh Kudus setiap saat. Berpikir, berucap dan bertindaklah dalam pimpinan Roh Kudus. Mari latihlah diri kita untuk berkomunikasi dengan Roh Kudus setiap saat, maka kita akan melihat hal-hal besar dan ajaib yang tak terduga terjadi dalam hidup kita. Pujian, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus. GBU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar